Selasa, 19 Februari 2013

Ide Bisnis Sederhana Bernilai Triliunan

          Sejarah mencatat, banyak pengusaha yang tampil dengan ide-ide sederhana dan rendah hati, sehingga bisa mengubah secara efektif bisnis mereka menjadi sebuah raksasa. Sebut saja nama-nama seperti Bill Gates, Larry Ellison, dan Mark Zuckerberg yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai tokoh-tokoh yang berhasil mengubah ide menjadi sumber uang. Namun, untuk bisa menjadi seperti mereka, masyarakat tak perlu tinggal di Silicon Vallet atau Seatle guna mengubah ide menjadi uang bernilai miliaran rupiah.

          Berikut ini adalah 10 ide tak terduga yang justru bisa menghasilkan uang hingga jutaan dolar AS seperti dikutip laman CNBC.com. (untuk melihat 5 ide berharga lainnya, klik link ini)
1. Pillow Pets
    (Bantal berbentuk binatang)

      Ide bantal berbentuk binatang pertama kali muncul dari pengalaman Jennifer Tefler menyaksikan putranya mengumpulkan sejumlah boneka berbentuk binatang untuk dibentuk menjadi sebuah bantal. Jennifer bersama sang suami akhirnya memutuskan untuk membuat produk bantal binatang pada 2003 lewat perusahaan bernama CJ Products. Penjualan perdananya dilakukan di kios sebuah mal di waktu musim liburan. Pada akhir tahun, Jennifer memperkenalkan Pillow Pets di rumahnya dan seluruhnya terjual habis. Bisnis mainan untuk dipeluk ini akhirnya membesar dan bisa mendatangkan pendapatan hingga US$300 juta (Rp2,9 triliun) pada 2010.
2. Tom's of Maine
    (Pasta gigi alami)

    Tom dan Kate Chappell memutuskan untuk pindah ke Maine pada 1968 guna memulai hidup yang sederhana. Sayangnya, mereka kesulitan untuk memperoleh produk-produk makanan yang natural. Dari kondisi itu, pasangan hidup ini memutuskan untuk membuat dan menjual produk-produk alami berbekal modal awal sebesar US$5.000.
Dengan uang tersebut, terlahirlah Tom's of Maine pada 1970 dengan produk mulai dari shampo hingga perlengkapan pribadi lain yang terbuat dari bahan alami.

Gebrakan terbesar mereka tercipta lima tahun kemudian, ketika pertama kali memperkenalkan pasta gigi berbahan alami. Hingga 1999, penjualan pasta gigi ini telah mencapai US$40 juta. Pada 2006, produk pasta gigi mereka, Colgate Palmolive, menguasai 84 persen produk Tom's of Maine dengan penjualan mencapai US$100 juta (Rp900 miliar).  
3. Boston Beer Company
(Bir 30 rasa)

         Darah bir seolah mengalir dari diri Jim Koch. Sang ayah merupakan generasi kelima dari pembuat bir di keluarganya. Namun, Jim sempat memutuskan hengkang dari bisnis yang membesarkan keluarganya tersebut.
Namun, panggilan untuk kembali menggeluti bisnis bir kembali datang menghampiri Jim. Pemicunya, Jim melihat banyak orang yang ingin merasakan bir yang berbeda dari biasanya. Akhirnya, dia kembali menggali sejumlah rahasia-rahasia racikan bir dari sejumlah resep yang pernah dibuat para leluhurnya. Ketika bir racikannya dirasakan sudah sempurna, Jim meninggalkan profesi lamanya sebagai konsultan manajemen untuk menjajakan dari pintu ke pintu produk bir Samuel Adams Boston Beer Lager. Saat ini, perusahaannya merupakan penghasil bir terbesar yang memiliki 30 cita rasa berbeda. Pada 2011, Boston Beer Company telah menghasilkan pendapatan hingga US$513 juta (Rp4,62 triliun).
4. K'Nex
(Mainan konstruksi plastik)

        Semua bermula di sebuah acara perkawinan. Joel Glickman, tengah duduk di sebuah meja dan mulai memotong serta membuat sebuah bentuk berbahan sedotan. Aksi isengnya ini telah memicunya pada pemikiran untuk menciptakan sebuah bisnis mainan konstruksi dari plastik. Setelah ditolak oleh sejumlah perusahaan mainan seperti Hasbro dan Mattel, Glickman mengambil langkah berani dengan menyuntikkan modal pada bisnis mainan tersebut. Pada 1993, setahun setelah K'Nex muncul di pasaran, pendiri Toys R Us mengatakan mainan buatan Joel merupakan salah satu yang terbaik yang pernah dilihatnya selama bertahun-tahun. Empat tahun kemudian, penjualan K'Nex melonjak hingga mencapai US$100 juta (Rp900 miliar).
Ketika Glickman memutuskan pensiun, bisnis tersebut sempat jatuh kolaps. Namun, kembali berkembang setelah dia memutuskan akan menangani bisnisnya itu.
5. 1-800-FLOWERS.COM
     (Jasa pembelian bunga)

      Pada 1976, Jim McCann adalah seorang bartender dan pekerja sosial yang tengah mencari tambahan pemasukan ketika membeli sebuah toko bunga senilai US$10 ribu (Rp90 juta). Langkahnya itu mengantarkannya menjadi bos dari 13 toko serupa di kawasan metropolitan, New York. Bisnisnya makin berkembang setelah McCann memutuskan membeli layanan telepon 1-800-FLOWERS pada 1986. Perusahaan ini merupakan yang pertama kali menggunakan nama toko dalam layanan telepon bernomor 800, dan merupakan ide sederhana yang brilian.  Agar tak ketinggalan dengan perkembangan teknologi, McCann juga mulai menggunakan layanan internet dalam menjalankan bisnisnya pada 1991. Pada 1999, 1-800-FLOWER memutuskan go public dan menambahkan kata .COM di belakang nama perusahaan. Saat ini, McCann sudah memiliki perusahaan yang mampu mengakuisisi perusahaan seperti The Popsorn Factory dan Fannie May. Diperkirakan pendapatan perusahaan pada 2011 mencapai US$689,8 juta (Rp6,2 triliun). (art)
Read More

5 Model Usaha Murah untuk Mulai Berbisnis

        Bagi mahasiswa atau masyaratat umum yang memiliki insting entrepreneur maupun bisnis, membangun sebuah bisnis seolah telah menjadi dambaan hidup.  Bahkan, mereka telah berangan-angan untuk menjadi bos dari bisnis yang dibuatnya.
Tak seperti program magang di musim panas, terdapat model bisnis yang menempatkan para mahasiswa untuk bertanggungjawab mengelolanya sekaligus menjadi pengalaman yang akan menuntunnya di masa depan. 
Dikutip dari laman bussinesinsider, berikut adalah 10 model bisnis murah yang bisa mulai digarap sejak mahasiswa:
1. Kios makanan
Setidaknya ada tiga hal yang diperlukan untuk mulai berbisnis kios makanan yaitu kios, lisensi untuk menjual, dan makanan untuk dimasak. 
Sejumlah situs di internet seperti GigMasters.com kini telah menawarkan jasa sewa lapak makanan untuk seluruh kawasan Amerika Serikat. Kalau tak mau repot, Anda bisa membuat kios sendiri. 
Kunci utama untuk menjalankan bisnis ini adalah menemukan lokasi strategis seperti dekat kampus maupun kawasan pusat perbelanjaan. 
2. Pemasaran alat kosmetik
Jika Anda merasa memiliki kemampuan di bidang penjualan dan ingin mengelola bisnis sendiri tanpa menambah biaya, menjadi marketing dari produk kosmetik bisa menjadi pilihan tepat. Dengan menjadi Avon Sales Representative, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar US$10 dan langsung mulai menjalankan bisnis sendiri. 
Untuk memulai bisnis ini, buatlah jam kerja Anda, ruangan khusus di rumah, dan jalankan bisnis sesuai keinginan Anda. 
3. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Tak ada satu pun pihak yang dinilai memenuhi syarat untuk mengajar para pelajar selain mahasiswa. Di AS, untuk menyiapkan buku persiapan SAT (sejenis tes), hanya butuh mengeluarkan biaya US$20-30. 
Untuk mulai melakukan bisnis ini, siapkan modal untuk mempromosikan bisnis Anda di media lokal serta sejumlah lokasi-lokasi umum. Tetapkan biaya Bimbel yang masuk akal. 
4. Bisnis T-Shirt
Raymond Lei, pencipta ooShirt, memulai bisnis sejak masih menjadi mahasiswa. Jika Anda memiliki sisi humoris sekaligus desain, mulailah berpikir untuk membuat perusahaan pembuat t-shirt. Setelah penuh dengan ide-ide kreatif, langkah selanjutnya Anda harus menemukan jasa percetakan yang tepat. Persoalan biaya tergantung pada banyaknya kaos yang dihasilkan. Namun seiring makin banyaknya pembeli, keuntungan yang Anda dapatkan akan semakin besar pula.
5. Jasa angkutan
Untuk memulai bisnis ini, yang Anda butuhkan adalah kendaraan, SIM, dan buku petunjuk. Di AS, truk U-Haul bisa disewa dengan tarif US$20-40 per hari.
Read More